 
  
    Custom Search
  
Thursday, December 16, 2010
Desember Kelabu
Hujan yang turun
Mengguyur tadi
tak mampu basahi hatiku
yang kering karena duka
Sepertinya ada kemarau panjang di hatiku
Satu persatu godaan itu muncul
Menghantam sendi-sendi kehidupanku
Atap kehidupanku dihujani abu kesedihan
Pintu dan jendela kehidupanku diterpa angin cobaan
Ketika jemari tidak sanggup untuk menggenggam
Ketika peluk hanya melingkar di ruang kosong
Hanya lengang kehilangan
Dan kesendirian yang membisu
Gemuruh dadaku makin menyiksa
Bagai gelegar suara petir disana
Aku coba bertahan walau terasa sesak
Makin sesak ketika kutemukan namamu
Perlahan menetes air dipipi kananku
Desemberku yang kelabu
Yang penuh haru biru
Kini bungkam dalam catatanku
Sudut kamar di RS Bhakti Rahayu....14 Desember 2010...
Friday, December 3, 2010
Pencerahan Dalam Perjalanan
Selamat datang di rumah pencerahan. Sebuah rumah yang diharapkan bisa menyebarkan cahaya terang kesembuhan, kedamaian, kebaikan dan keheningan ke mana-mana. Sebagaimana kita lihat dengan mata telanjang, cahaya terbesar yang memancar dari langit bernama matahari. Dan bila ia memancar, tidak semua mahluk membuka dirinya untuk diterangi. Matahari hanya bisa menerangi mereka yang membuka jendela dan pintunya. Demikian juga guru dan ajaran-ajaran pencerahan. Ia hanya bisa menerangi batin yang “jendelanya” dibuka. Itu sebabnya, sangat disarankan bagi para murid untuk hormat, sujud dan bakti di depan guru. Karena melalui bakti inilah jendela batin sedang dibuka, sehingga cahaya guru bisa masuk menerangi.
Guru pencerahan
Kadang  ada  sahabat  yang  datang  dengan  penuh   keraguan kemudian  bertanya: apakah Anda sudah tercerahkan sampai berani-beraninya  mengajarkan pencerahan? Meminjam pengalaman para tetua di Tantra, ada 3  jenis guru pencerahan. Pertama, guru tipe raja. Kedua, guru yang  menyerupai kapten kapal. Ketiga, guru yang belajar menjadi penggembala  domba.
Dalam tipe raja, seseorang hanya boleh mengajarkan pencerahan bila  sudah tercerahkan. Namun dalam kelompok guru kapten kapal lain lagi.  Guru dan murid sama-sama menaiki kapal yang sama. Nanti ketika sampai di  seberang, keduanya mengalami pencerahan secara bersamaan. Dan dalam  kelompok guru penggembala domba, yakin dulu dombanya sudah bisa makan  secara aman nyaman, baru kemudian penggembalanya boleh makan. Artinya,  murid yang mengalami pencerahan dulu, kemudian baru gurunya boleh  terbang ke alam pencerahan.
Dengan kata lain, tidak selalu harus tercerahkan dulu baru boleh  mengajarkan pencerahan. Penggembala domba tampaknya paling mulya. Ia  tidak memikirkan pencerahan dirinya sendiri. Hanya membimbing,  membimbing dan membimbing orang lain. Setelah tugasnya selesai, kemudian  ia baru boleh memikirkan terbang ke alam pencerahan.
Pencerahan: Tujuan versus Perjalanan
Ada orang yang memandang pencerahan sebagai tujuan. Ia serupa dengan  perjalanan panjang yang berat, susah dan jauh. Setelah melewati berbagai  rintangan dan cobaan, kemudian ada kemungkinan terbukanya pintu  pencerahan.
Dalam klasifikasi pencerahan sebagai tujuan, ada berbagai macam tanda  dan ciri-ciri pencapaian meditasi. Dan tentu saja semua layak  dihormati. Bagusnya tanda-tanda ini, ia bisa menjadi semacam pedoman  perjalanan bagi banyak orang. Bahayanya tanda-tanda, ia bisa menjadi  jebakan yang mencelakakan.    Terutama     karena    di   tingkatan    tertentu,
pencerahan dan pembebasan sesungguhnya tanpa kerangka, tanpa kriteria apa lagi konsep.
Namun untuk memenuhi dahaga sekelompok pencari yang memerlukan  tanda-tanda (pencerahan sebagai tujuan), sejumlah guru Tantra (sebagai  contoh Tulku  Urgyen Rinpoche) kerap menyebut 3 jenis pencerahan sebagai  tujuan. Pertama, pencerahan dalam hidup ini. Ia ditandai oleh sudah  berjumpanya seseorang dengan  3 jenis samadhi (konsentrasi). Dari   samadhi of suchness (semua terlihat sempurna apa adanya), samadhi of  illumination (semua kegelapan kebingungan mengalami keruntuhan  menyisakan kehidupan yang terang benderang), serta samadhi of seed  syllable (seseorang sudah mendengar, melihat dan meletakkan aksara suci  di dalam batinnya).
Kedua, pencerahan di waktu kematian.  Setelah menjalankan praktek  kesadaran yang dalam dan panjang, orang-orang jenis ini nasibnya serupa  anak burung garuda. Kematian seperti pecahnya telur, begitu telurnya  pecah langsung terbang ke alam pencerahan. Tentu saja ini hanya mungkin  terjadi bila seseorang sudah melakukan persiapan latihan meditasi   panjang dalam hidupnya.
Ketiga,  bila  pencerahan  tidak  terjadi  dalam  hidup  ini atau di  waktu kematian, ia masih mungkin terjadi  di alam bardo (waktu antara  kematian dan kelahiran kembali). Di alam bardo, semua yang terjadi hanya  pancaran batin seseorang, sehingga tidak perlu takut berlebihan, atau  gembira berlebihan. Semuanya hanya serangkaian fenomena yang muncul  lenyap. Ia yang sudah terbiasa tenang, seimbang, mencapai pandangan  terang dalam meditasi, momen ini menjadi semacam ‘pertempuran’ terakhir  untuk mencapai pencerahan.
Sebagai bekal penting mengalami pencerahan di waktu kematian dan alam  bardo, mempraktekkan kesadaran waktu terjaga lebih mudah dibandingkan  dengan praktek kesadaran dalam mimpi. Praktek kesadaran dalam mimpi  lebih mudah dibandingkan dengan praktek kesadaran di waktu kematian dan  alam bardo. Terutama karena kualitas godaan ketika kematian maupun di  alam bardo jauh lebih tinggi. Dengan demikian, tidak ada pilihan lain  terkecuali segera mempraktekkan kesadaran. Praktek kesadaran yang kuat  ketika terjaga menjadi modal untuk melakukan praktek kesadaran dalam  mimpi. Keseimbangan kesadaran dalam mimpi inilah kemudian yang menjadi  modal untuk praktek kesadaran ketika memasuki kematian maupun alam  bardo. Makanya ada guru yang berpesan, mimpi adalah saudara kembarnya  mati.
Disamping pencerahan sebagai tujuan, pencerahan juga mungkin  ditemukan dalam setiap perjalanan kekinian. Ada yang menyebutnya sebagai  pencerahan-pencerahan kecil. Bila dikumpulkan bisa menjadi modal untuk  mencapai pencerahan besar sebagaimana penjelasan pencerahan sebagai  tujuan.
Dalam kelompok pencerahan sebagai perjalanan, juga tersedia 3 ciri  yang layak direnungkan. Pertama, senantiasa belajar untuk   memandang  secara mendalam (semua mau bahagia, semua tidak mau menderita sehingga  disarankan untuk banyak menyayangi, bila tidak bisa menyayangi cukup  tidak menyakiti). Kedua, melakukan semua langkah keseharian dengan penuh  kesadaran (lihat pintu belakang yang berjudul Cerah Dalam Tiap  Langkah). Ketiga, apa pun yang terjadi dalam keseharian, semua hanya  gelombang yang naik turun. Seperti gelombang samudera, ada gelombang  besar ada gelombang kecil. Baik yang besar maupun kecil pada waktunya  akan merunduk rendah hati mencium bibir pantai yang bernama kematian.  Dan kematian, ia bukan perpisahan, melainkan arus balik memeluk kembali  samudera pencerahan.
Siapa saja yang sudah menyatukan keseharian dengan meditasi (mingling  life with meditation), akan mengerti pesan seorang guru: Enlightenment  is so close, that’s why people don’t see it. Enlightenment is so simple  that’s why people don’t believe it. Pencerahan sesungguhnya sangat  dekat. Namun seperti buku, karena terlalu dekat orang tidak bisa  membacanya. Pencerahan sebenarnya amat sederhana, namun karena pikiran  menyukai kerumitan, maka orang pun tidak mempercayainya.
Tatkala cahaya pencerahan menyala, terlihat terang benderang bahwa  apa yang selama ini dicari-cari dan ditakuti ternyata hanya mimpi. Dan  Anda pun tersenyum karena pernah lama dicengkeram mimpi.
Merenda Tujuan dan Perjalanan
Kendati kedua pendekatan pencerahan sebagai tujuan dan perjalanan ini  terlihat berbeda, namun ada benang merah yang bisa menyatukan keduanya.  Keduanya sama-sama menggarisbawahi the awakened mind (batin yang sudah  bangun dari tidur panjang seolah-olah gonjang-ganjing pikiran itulah  kehidupan), dan hasil langsung dari batin yang sudah terbangunkan adalah  the infinite compassion (kasih sayang tidak terbatas kepada semua  mahluk).
Dalam bahasa yang lebih terang, keheningan (the awakened mind) yang  tidak dipeluk kasih sayang tidak pernah diajarkan sebagai jalan  pencerahan. Di jalan pencerahan, keheningan baru sempurna bila diisi  dengan kasih sayang. Kasih sayang baru sempurna jika dilakukan dalam  keheningan (baca: tanpa keakuan)**).
Sebagai akibatnya, setiap langkah keseharian (dari mandi, makan pagi,  kerja, berdoa sampai dimaki orang) yang diterangi oleh kesadaran  sekaligus kasih sayang, ia menjadi langkah-langkah pencerahan.
Pertama-tama, dalam kesadaran mendalam terlihat jelas bahwa  gonjang-gonjing kehidupan (naik-turun, sukses-gagal, sehat-sakit)  hanyalah putaran alamiah. Ia sesederhana malam yang berganti siang.  Melawan putaran kehidupan, itulah penderitaan. Mengalir sempurna dengan  putaran kehidupan, itulah pencerahan.
Begitu cahaya pencerahan muncul, semua hal yang membuat manusia  menderita (ketakutan, keraguan, kekhawatiran), mirip dengan tali di  tengah kegelapan. Karena gelap, kemudian rasa takut akan ular muncul.  Begitu cahaya lampu dinyalakan, ketakutan menghilang. Itu sebabnya,  salah satu lambang pencerahan adalah singa karena tidak memiliki rasa  takut. Termasuk tidak takut akan kematian.
Uniknya, dalam terang cahaya pencerahan (di mana terlihat jelas  semuanya hanya serangkaian saling ketergantungan sempurna yang kerap  disebut kosong), keakuan (ego) sebagai sumber penderitaan lenyap,  sekaligus memunculkan rasa lapar untuk senantiasa menyayangi. Bukan  menyayangi karena ingin disebut suci, bukan menyayangi karena lapar  dengan sebutan baik. Sekali lagi bukan!. Namun karena sifat alami mahluk  tercerahkan itu penyayang.
Ia sesederhana kambing dan serigala. Bila kambing dikasi daging,  secara alami ia menolak. Tanpa mencaci bahwa vegetarian itu baik, makan  daging itu dosa. Jika serigala diberi rumput,   secara   alami  ia     menghindar.  Tanpa  mengumpat bahwa vegetarian itu bodoh, makan daging  itu enak. Mahluk tercerahkan juga serupa, ia menyayangi bukan karena  takut neraka serta serakah sama surga. Namun seperti halnya kambing dan  serigala, sifat alami mahluk tercerahkan memang penuh kasih sayang.
Berbagai jalan tersedia
Sebagaimana perjalanan ke puncak gunung, ada berbagai jalan dan arah  yang tersedia. Dan buku ini menyediakan dua jalan alternatif : pertama,  mingling life with meditation (menyatukan kehidupan dengan meditasi)  sebagaimana dicontohkan dalam bab pertama pintu belakang berjudul ”Cerah  Dalam Tiap Langkah”. Kedua, melakukan Guru yoga dan Guru puja  (lihat  tulisan Guru yoga Guru puja di bab kedua pintu belakang). YM Thich Nhat  Hanh ( dalam Present Moment Wonderful Moment) mengikuti jalan pertama,  guru-guru Tantra seperti HH Dalai Lama melakoni jalan kedua. Dan Anda  pun bebas memilih jalan mana, termasuk memilih jalan di luar kedua  pilihan yang disarankan buku ini.
Jalan mana pun yang ditempuh, agak sulit membayangkan - kalau tidak  mau dikatakan tidak mungkin - ada langkah menuju pencerahan tanpa  meditasi. Untuk itulah, buku ini ditutup dengan tulisan ringkas berjudul  “Meditasi: Kesembuhan, Kedamaian, Keheningan”.
Dan sebagai pedoman dalam mencari guru meditasi, sekaligus menjadi  bahan untuk melihat ciri mahluk tercerahkan, dalam tradisi tua Tantra  ada empat ciri mahluk tercerahkan: pacifying (ajaran dan kesehariannya  menenangkan, menentramkan, mendamaikan), enriching (memperkaya wawasan  dan pemahaman), magnetizing (menjadi magnet yang menarik banyak  manusia  untuk berbuat baik, berbagi kasih sayang, berlatih meditasi),  subjugating (bila harus menaklukkan orang lain, ia menaklukkannya dengan  kasih sayang).
Dikutip dari Gede Prama www.gedeprama.blogdetik.com
Labels:
dalai lama,
gede prama,
guru,
kasih sayang,
keheningan,
meditasi,
pencerahan,
perjalanan
Tuesday, November 16, 2010
Selamat Ulang Tahun
Dikeramaian waktu
Rotasi hidupmu
Pecahan emosi
Tertuang kembali membias restunya
Seutas bahagiaku
Cerminan tatanan cinta
Seolah terisolasi
Ditempurung janji Sangkar Bakti
Sebait nada - nadaku Bercak cinta tulus suciku
Kupersembahkan hanya untukmu
Selamat ulang tahun
Dandani hadirnya masa remaja
Semoga panjang umur
Beri arti jejak langkah mudamu
Petuah bijak tersedia
Rangkum dalam jiwa
Seberkas masa lalu
Berita progresmu
Kelopak masa depan
Sebait nada - nadaku Bercak cinta tulus suciku
Kupersembahkan hanya untukmu
by Dewa 19
Rotasi hidupmu
Pecahan emosi
Tertuang kembali membias restunya
Seutas bahagiaku
Cerminan tatanan cinta
Seolah terisolasi
Ditempurung janji Sangkar Bakti
Sebait nada - nadaku Bercak cinta tulus suciku
Kupersembahkan hanya untukmu
Selamat ulang tahun
Dandani hadirnya masa remaja
Semoga panjang umur
Beri arti jejak langkah mudamu
Petuah bijak tersedia
Rangkum dalam jiwa
Seberkas masa lalu
Berita progresmu
Kelopak masa depan
Sebait nada - nadaku Bercak cinta tulus suciku
Kupersembahkan hanya untukmu
by Dewa 19
Sunday, October 10, 2010
Terpuruk Ku Disini
Setetes embun di daun lamban bergulir Ketika jatuh ke tanah terserap musnah Begitupun hatiku diayun bimbang jawabmu Terhempas dan hampa tak terkira
Mentari tersaput mega enggan bersinar Menusuk angin ke raga jiwa gemetar Terpuruk ku disini di peluk bimbang sikapmu Membeku dan sara tak terkira........ Tak terkira
Adalah kau tuangkan cinta ke dalam tungku yang tengah panas menyala Adalah kau padamkan bara tatkala hangat mulai membuai jiwa Terhempas bimbang sikapmu Terpuruk ku disini Di pelukanbimbang jawabmu Membeku dan sara tak terkira......
Adalah kau tuangkan cinta ke dalam tungku yang tengah panas menyala Adalah kau padamkan bara tatkala hangat mulai membuai jiwa Terhempas bimbang sikapmu Menggigil palung hati Di pelukan bimbang jawabmu Terpuruk ku disini Dihempas bimbang sikapmu Membeku dan sara tak terkira
dedicated to yang lagi terpuruk by KLA PROJECT
Monday, September 6, 2010
Jangan Menyerah
|  | 
| Bersyukur | 
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasaNya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa
by the massive
Wednesday, August 25, 2010
Disewakan Villa di daerah Seminyak, Bali
Disewakan villa di Bali di daerah Kunti Seminyak, 2 kamar tidur, 2 kamar mandi,  dapur, full AC, Kolam Renang, suasana sangat nyaman dan tenang cocok bagi anda yang membutuhkan suasana privasi, minimal sewa 1 tahun. Jika berminat Hubungi langsung pemilik villa di no Hp 081338531888 atau email ke kodemadeng@yahoo.com.
|  | 
| Privat Villa | 
|  | 
| Bed Room | 
|  | ||
| Open Living Room | 
|  | 
| Front Villa | 
Labels:
bali,
dikontrakkan,
disewakan,
kodemadeng,
seminyak,
villa
Monday, August 23, 2010
Pantai Batu Belig
|  | 
| Sunset di Pantai Batu Belig | 
Disekeliling tepi Bali...
Sepertinya punya keindahan sendiri...
Terlebih ketika padamnya hari...
Mungkin kita berpikir...
Bahwa senja dimana-mana sama saja...
Tapi tidak disini...
Setiap penggal garis pantai Bali...
Punya daya tariknya sendiri
Di Pantai Batu Belig...
Sejumlah orang terlihat mengiringi senja dengan bermain bola
Ada yang berlari-lari kecil ditemani si anjing kesayangan
Adalagi yang berusaha menghiasi langit dengan layang-layang buatan sendiri
Tak sedikit yang sendirian duduk dengan tekun menatap sang matahari senja
Banyak juga yang bergandeng tangan dengan yang disayangi
Cuaca cerah membuat kita semakin terlena
Menikmati indahnya Pantai Batu Belig
Alangkah indahnya pemandangan
Dikala matahari meninggalkan kita
Sayapun bergandeng tangan
Dengan orang yang saya sayangi
Pantai Batu Belig memang punya kenangan tersendiri
Mengelilingi tepi Bali di sore hari
Terutama di saat-saat cuaca seperti ini
Punya dramatisasi tersendiri
Labels:
bali,
batu belig,
indah,
kenangan,
pantai,
pantai batu belig,
senja,
sore hari,
sunset,
tepi
Monday, July 12, 2010
Kode Smiley untuk Chating di Facebook
Kode Smiley untuk Chating di Facebook
Spanyol akhirnya menjadi juara dunia sepakbola 2010 dengan mengalahkan Belanda 1 - 0
di babak final. Saya sebenarnya menjagokan Belanda untuk menjadi juara dunia, tapi apa daya Belanda akhirnya kalah lewat gol Spanyol di babak perpanjangan waktu.
Pertandingan final kemarin lumayan seru seperti serunya kita kalo lagi chating di Facebook. Apalagi kalo kita tahu kode-kode smiley untuk chating di Facebook, saya rasa tidak semua pengguna facebook tahu kode-kode smiley tersebut makanya saya berikan informasi tentang kode smiley di facebook. Kode ini hampir sama dengan kalau kita chat di YM, tapi kodenya tidak sebanyak di YM, tetapi lumayanlah untuk menambah variasi chating kita.
Berikut kode-kode smiley yang bisa anda coba jika chat di facebook :

Selamat mencoba dan ingat waktu kalau lagi chat, semoga bermanfaat....
Spanyol akhirnya menjadi juara dunia sepakbola 2010 dengan mengalahkan Belanda 1 - 0
di babak final. Saya sebenarnya menjagokan Belanda untuk menjadi juara dunia, tapi apa daya Belanda akhirnya kalah lewat gol Spanyol di babak perpanjangan waktu.
Pertandingan final kemarin lumayan seru seperti serunya kita kalo lagi chating di Facebook. Apalagi kalo kita tahu kode-kode smiley untuk chating di Facebook, saya rasa tidak semua pengguna facebook tahu kode-kode smiley tersebut makanya saya berikan informasi tentang kode smiley di facebook. Kode ini hampir sama dengan kalau kita chat di YM, tapi kodenya tidak sebanyak di YM, tetapi lumayanlah untuk menambah variasi chating kita.
Berikut kode-kode smiley yang bisa anda coba jika chat di facebook :

Selamat mencoba dan ingat waktu kalau lagi chat, semoga bermanfaat....
Labels:
belanda,
chat,
chating,
facebook,
juara,
juara dunia,
kode smiley,
piala dunia 2010,
sepakbola,
spanyol
Thursday, July 8, 2010
Bola Dari Sisi Spiritual
Sekarang lagi berlangsungnya perhelatan sepak bola Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, diseluruh pelosok dunia lagi hangat-hangatnya membicarakan tentang bola. Termasuk juga di Indonesia.
Bahkan di Bali, bendera para peserta piala dunia berkibar dimana-mana mengalahkan perayaan hari proklamasi kita yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.
Ternyata bola itu ada falsafahnya juga,dari sisi spiritual bola juga ada maknanya, ini saya kutip dari Facebooknya Berkas Cahaya Kesadaran isinya :
Seorang siswa bertanya kepada Guru-nya: “Guru...mengapa orang-orang sedemikian menggandrungi sepak-bola?”
“Ada dua sebab utama anakku...”, jawab Sang Guru, “yang pertama adalah karena bola itu bundar, dan yang kedua adalah bola tidak pernah memprotes walau terus-menerus disepak-sepak, diinjak-injak serta disundul-sundul”.
Sesuatu yang bundar akan tetap terlihat sama darimanapun kita melihatnya. Sesuatu yang bundar, sebetulnya tidak punya sisi atas pun bawah, depan pun belakang, kiri pun kanan, sejauh ia tetap sama dari semua sisi, dari semua sudut pandang. Disamping ini tidak akan mengundang persepsi keliru terhadapnya, bentuk bundar atau bulat juga menimbulkan kesan utuh, konservasi energi dan keseimbangan. Kalau bentuk-bentuk persegi —yang bersudut runcing— memboroskan energi lewat sudut-sudut runcingnya itu, maka yang bundar atau bulat tidak. Alih-alih memboroskan energi, ia malah mengkonservasi energi.
Bola juga bisa bertumpu dengan seimbang, dengan mantap, pada sembarang sisinya ,sesuatu yang tidak mungkin ditemui pada bentuk-bentuk persegi. Ini menyimbulkan keseimbangan yang mantap sekaligus dinamis karena mudah bergerak, nyaris tanpa gesekan yang berarti dengan bidang tempat ia bergerak. Ia tidak-pernah-tidak bergerak menuju titik-titik ‘keseimbangan temporer’-nya itu.
Ya ...bola yang bundar itu juga menyimbulkan kesabaran dan keadilan luar biasa. Seperti kata Sang Guru itu, “....bola tidak pernah memprotes walaupun terus-menerus disepak-sepak, diinjak-injak dan disundul-sundul”. Dimanapun ia ditempatkan, apakah di telapak kaki, di bawah kaki, atau di atas kepala sekalipun, ia bisa tetap seimbang tanpa mengurangi kemampuannya untuk bergerak bebas dengan mudah, sangat “mobile” namun tetap stabil.
Daripadanya ... kita sebetulnya bisa menjadikan bola atau bentuk bundar itu, sebagai simbul seorang yogi, seorang penekun di jalan spiritual yang telah mencapai kesempurnaannya. Beliau bisa penuh energi, bisa sangat dinamis, namun tetap seimbang dan stabil karena penuh kesadaran, kesabaran juga adil.
Daripadanya ... kita sebetulnya bisa menjadikan bola atau bentuk bundar itu, sebagai simbul seorang yogi, seorang penekun di jalan spiritual yang telah mencapai kesempurnaannya. Beliau bisa penuh energi, bisa sangat dinamis, namun tetap seimbang dan stabil karena penuh kesadaran, kesabaran juga adil.
Labels:
bola,
dinamis,
falsafah,
kesadaran,
keseimbangan,
piala dunia 2010,
sepak bola,
spiritual,
yogi
Wednesday, July 7, 2010
Photo Kompak
 Kompak
KompakPhoto ini diambil ketika di desaku Tista, Karangasem, Bali ada acara melaspas dan ngenteg linggih di Pura Ibu Dadia Kawitan Pulasari.
Karena saking lelahnya mengikuti prosesi upacara yang berlangsung berhari-hari keduanya tertidur dengan nyenyaknya tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya, padahal suara gambelan lagi keras-kerasnya.
Begitulah nikmatnya tidur tanpa mengenal ruang dan waktu, bisa dimana saja.
Semoga anda mendapatkan tidur yang berkualitas
Sang Pemimpi
 Sang Pemimpi
Sang PemimpiBiarkan sadarku melayang menyusuri dunia diatas angan...
menyentuh semua sudut-sudut mimpiku yg tertinggal...
walau banyak godaan dan hinaan yg kau dapat....
tapi dalam godaan & hinaan tersebut tersirat suatu misteri...
yang harus kau ungkapkan....
kuatkan diri dan janganlah kau ragu
takkan ada yg hentikan langkahmu
takkan ada yg tak mungkin bila kita yakin
pastilah engkau dapati.....
Semoga......
Tulamben, Bali , Januari 2010...
Subscribe to:
Comments (Atom)
